Gaung Media Nasional Jokowi akan membentuk organisasi payung bagi pendukungnya.

Jokowi akan membentuk organisasi payung bagi pendukungnya.

Kampanye Buku


Presiden Joko Widodo tidak akan bergabung dengan partai politik mana pun karena adanya konflik di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) setelah ia tidak mendukung pasangan calon pimpinan negara dari partai tersebut pada Pilpres 2024. Presiden malah mendukung calon presiden Prabowo Subianto yang maju bersama putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.

Sumber dari Kantor Presiden menyebutkan, Presiden Jokowi akan membentuk kelompok masyarakat sipil sendiri dengan menyatukan seluruh kelompok pendukung Jokowi dalam satu payung organisasi.

“Jokowi tidak akan bergabung dengan Partai Golkar dan Partai Gerindra. Dia juga tidak akan mengambil alih PDI-P. Sudah diputuskan dia akan membentuk kelompok masyarakat sipil,” kata sumber tersebut dikutip dari Indonesia Business Post pada 19 April 2024.

Sumber itu mengatakan, dua pekan menjelang Idul Fitri, Jokowi mengundang seluruh pimpinan kelompok relawan Jokowi untuk berbuka puasa atau berbuka puasa di Istana. Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan gagasannya kepada para pimpinan kelompok untuk membentuk ormas yang kuat dan masif yang akan menyatukan lebih dari 100 kelompok pendukung Jokowi.

“Ada puluhan juta bahkan 20 juta pendukung yang setia kepada Jokowi. Jika kita tambahkan jumlah kelompok relawan yang setia kepada Jokowi selama dua periode kepemimpinannya, maka jumlahnya sekitar seratus.” ujarnya seraya menyebutkan sekitar 70 hingga 80 persen masyarakat Indonesia puas dengan pencapaian Jokowi.

Organisasi ini akan memiliki struktur mulai dari tingkat nasional hingga kelurahan yang seluruh anggotanya mempunyai kartu anggota masing-masing. Tujuh pemimpin kelompok relawan besar akan bertindak sebagai penasihat organisasi besar tersebut.

“Semua kelompok pendukung Jokowi akan digabung menjadi satu organisasi. Jadi, kami tidak akan menyebutnya sebagai aliansi, koalisi, atau federasi.” dia berkata.

Sumber tersebut mengatakan, Jokowi memutuskan membentuk kelompok masyarakat sipil berdasarkan pengalaman negara-negara Barat, di mana kelompok masyarakat sipil berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Padahal berdasarkan pengamatan mereka, mayoritas partai politik cenderung haus kekuasaan dan menimbulkan konflik antar politisi.

“Saat pemilu, partai politik akan meminta dukungan kepada Jokowi. Ketika Jokowi memerintahkan pendukungnya untuk memilih partai politik atau calon presiden tertentu, mereka akan mematuhinya. Oleh karena itu, Golkar, Gerindra harus bersikap baik kepada Jokowi,” ujarnya seraya menambahkan, calon presiden dan parpol yang menyerang Jokowi pada pemilu 2024 akan kehilangan dukungan dari pendukung Jokowi.

Organisasi kelompok pendukung Jokowi ini akan mendukung program yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, termasuk program makan siang gratis untuk anak sekolah. Selain politik, organisasi ini juga akan terlibat dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. (red)