Internasional – Gaungmedia.com – Pada tanggal 13 Juli 2024, Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump ditembak di telinga kanannya saat kampanye di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Kejadian ini mengakibatkan satu penonton tewas dan dua lainnya terluka. Pelaku penembakan adalah seorang pria berusia 20 tahun bernama Thomas Crooks. Dia telah ditembak mati oleh Dinas Rahasia setelah upaya pembunuhan yang dilakukannya.
Penyelidikan sedang dilakukan oleh FBI untuk mengungkap motif di balik serangan ini. Presiden Joe Biden mengecam kekerasan tersebut dan berusaha menghubungi Trump untuk memberikan dukungan, dilansir dari Fox News.
Peristiwa ini dapat mempengaruhi dinamika kampanye 2024. Dukungan terhadap Trump dapat meningkat karena simpati, sementara lawan politiknya harus berhati-hati dalam merespons insiden ini agar tidak dianggap mengeksploitasi tragedi. Sikap yang terlalu kritis atau politisasi insiden dapat berbalik menjadi bumerang bagi mereka.
Insiden ini akan mendapat perhatian global dan dapat mempengaruhi persepsi internasional tentang stabilitas politik dan keamanan di Amerika Serikat.
Serangan tersebut merupakan upaya paling serius untuk membunuh seorang presiden atau calon presiden sejak Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981.
Penembakan ini tidak hanya merupakan serangan terhadap individu, tetapi juga serangan terhadap stabilitas politik dan sosial di Amerika Serikat. (Red/Fir)