Masyarakat Kampung Cihalimun, Cipetir, Cipaet dan Cipacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini sudah bisa menikmati penerangan listrik selama 24 jam setiap hari usai menantinya selama 77 tahun.
Bupati Cianjur, Herman Suherman menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah dilakukan PT PLN (Persero) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat.
“Selama hampir 77 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, baru ada listrik di desa ini. Atas perjuangan PLN dan BKSDA, kolaborasi ini saya ucapkan terima kasih,” ujar Herman kepada wartawan, Senin, 18 Juli.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan, petugas sempat menemui kendala dalam menyambungkan listrik. Pasalnya, pemasangan instalasi listrik mesti melewati hutan dan sungai.
“Total ada empat kampung yang berhasil terlistriki, dua kampung yakni Cihalimun dan Cipetir masuk Desa Mekarsari, dua sisanya masuk desa tetangga, Desa Gelarpawitan,” ujar Agung Nugraha dalam keterangannya kepada media, Senin, 18 Juli.
Agung menjelaskan, jaringan tegangan menengah yang dibangun sepanjang 9 kilometer sirkuit (kms), 4 gardu distribusi masing-masing berkapasitas 50 kVA, 172 tiang tegangan menengah, dan 165 tiang tegangan rendah dengan persentase TKDN sebesar 63 persen.
Upaya melistriki Kampung Cihalimun ini membutuhkan sinergi dari BKSDA Provinsi Jawa Barat.
Hal ini disebabkan lahan seluas 3,4 hektare yang dilintasi jaringan listrik PLN berada dalam kawasan hutan lindung Gunung Simpang.
Tidak hanya melintasi hutan, untuk mencapai Desa Mekarsari yang terletak 160 km dari pusat kota Cianjur juga harus menyeberangi sungai dan melalui jalanan berbatu yang berada di pinggiran tebing.
Waktu tempuhnya sendiri mencapai tujuh jam dalam kondisi normal apabila sungai dapat diseberangi.
“Dengan segala perjuangan ini, ketika listrik sudah hadir di tengah-tengah kita, mari kita bersama-sama menjaganya dengan menjaga jarak aman antara pohon dengan jaringan listrik,” kata perwakilan BKSDA Andi Irawan.