Gaung Media Internasional Gen Z di Inggris Lebih Suka Karya Musik CD dan Vinyl

Gen Z di Inggris Lebih Suka Karya Musik CD dan Vinyl

Kampanye Buku


Generasi Z mendengarkan lebih banyak vinyl, CD, dan kaset dibandingkan kelompok usia lainnya, menurut survei lebih dari separuh anak usia 18-24 tahun yang disurvei mendengarkan musik fisik. Sebuah survei baru menemukan bahwa Gen Z lebih banyak mendengarkan vinyl, CD, dan kaset dibandingkan kelompok usia lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan pengemasan vinil terbesar di Inggris, Key Production, menemukan bahwa 59% anak berusia 18-24 tahun yang disurvei melaporkan mendengarkan rilisan musik fisik. Angka ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan 40-45% yang dilaporkan pada kelompok usia 25-34, 35-44, 45-54, dan 55-65 tahun.

Selain itu, ketika ditanya tentang pembelian CD, kelompok usia 18-24 tahun berada di peringkat teratas bersama dengan kelompok usia 45-54 tahun, dengan 34% dari mereka yang disurvei melaporkan melakukan hal yang sama.

Temuan penting lainnya dari survei ini adalah kelompok usia 18-24 tahun adalah kelompok usia yang paling bersedia membayar sedikit lebih mahal untuk membeli piringan hitam jika piringan hitam tersebut diproduksi dengan dampak yang terbukti lebih kecil terhadap bumi. Angka untuk kelompok usia tersebut mencapai 71% dari orang yang disurvei.

Penjualan di pasar vinil meningkat pada tahun 2023 selama 16 tahun berturut-turut. Di antara artis vinyl terlaris tahun ini termasuk Taylor Swift, Lana Del Rey dan Arctic Monkeys.

Karen Emanuel, CEO Key Production berkata: “Sangat menjanjikan melihat generasi muda mendengarkan musik fisik. Kami tahu vinil dan CD kembali populer, namun hal yang menggembirakan adalah bukan generasi yang tumbuh bersama vinil dan CD! Dari kualitas audio yang lebih hangat, hingga karya seni yang indah dan memegang rekaman fisik di tangan Anda – membeli format musik fisik adalah hal yang tidak bisa ditandingi dan saya senang karena generasi muda juga mengenali hal ini dan mulai menikmati pengalaman musik analog.” ujarnya yang dilansir dari DJ Mag UK.

Kesediaan untuk membayar lebih mahal pada produk-produk yang lebih ramah lingkungan di kalangan kelompok usia yang lebih tua juga cukup besar, namun pada tingkat yang lebih rendah: 54% dari kelompok usia 25-34 tahun; 45% pada usia 35-44 dan 45-54 tahun; dan 41% pada usia 55-65 tahun.

Temuan ini muncul menjelang Record Store Day akhir pekan ini, yang berlangsung pada hari Sabtu, 20 April. Pada bulan Februari, Kate Bush dikukuhkan sebagai duta Record Store Day untuk acara tahunan edisi tahun ini.

Awal bulan ini, BPI British Phonographic Industry atau Fonografi Inggris mengungkapkan bahwa 39% rekaman vinyl yang terjual pada tahun 2023 dirilis secara independen.

Ada beberapa alasan mengapa Gen Z tertarik membeli vinyl:

Pengalaman Fisik
Vinyl menawarkan pengalaman fisik yang tidak bisa didapatkan dari format digital. Proses membuka kemasan, melihat seni album, dan meletakkan jarum pada piringan menciptakan pengalaman mendengarkan musik yang lebih mendalam dan nostalgik.

Kualitas Suara
Banyak penggemar musik berpendapat bahwa vinyl memiliki kualitas suara yang lebih hangat dan kaya dibandingkan dengan format digital seperti MP3 atau streaming.

Koleksi dan Gaya Hidup
Mengoleksi vinyl menjadi bagian dari gaya hidup dan identitas bagi beberapa orang. Piringan hitam sering dianggap sebagai barang koleksi yang menarik dan memiliki nilai estetika.

Tren Retro
Tren retro dan nostalgia untuk era sebelumnya juga mendorong popularitas vinyl. Banyak orang, termasuk Gen Z, menikmati estetika vintage yang ditawarkan oleh piringan hitam.

Support for Artists
Membeli piringan hitam sering dianggap sebagai cara mendukung artis favorit dengan cara yang lebih langsung dan berarti dibandingkan dengan streaming.

Meningkatnya penjualan vinyl juga tercermin dalam statistik industri musik, di mana penjualan piringan hitam telah melampaui penjualan CD di beberapa pasar utama. (red/fir)