Ranah media sosial tengah heboh dengan fenomena Citayam Fashion Week yang digelar di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan.
Sekumpulan remaja saling adu gaya dengan heboh demi bisa menciptakan tren fesyen sendiri.
Biasanya, pada malam hari di pinggir jalan kawasan Sudirman akan dijadikan lahan para remaja untuk berlenggak-lenggok bak model profesional.
Bahkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara tentang fenomena remaja-remaja berbusana nyentrik yang berkumpul di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, dan dijuluki dengan Remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok).
Kepala Negara menilai apa yang dilakukan remaja-remaja dalam kegiatan yang dikenal dengan sebutan “Citayam Fashion Week” merupakan bentuk kreativitas yang positif dan harus didukung selama tidak melanggar aturan.
“Asalkan positif, saya kira nggak ada masalah. Jangan diramaikanlah. Hal-hal yang positif itu diberikan dukungan dan didorong asal tidak menabrak aturan. Itu kan kreatif, karya-karya seperti itu,” ujar Presiden Jokowi usai menghadiri acara Peringatan Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Presiden justru mempertanyakan mengapa kreativitas para remaja tersebut harus dilarang. “Kenapa harus dilarang, asal tidak menabrak aturan, tidak melanggar aturan. Prinsipnya di situ,” ujarnya.
Belakangan ini muncul fenomena “Citayam Fashion Week”, yakni anak-anak remaja berbusana nyentrik yang berkumpul atau “nongkrong” di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta. Aksi para remaja tersebut viral di media sosial dan menyita perhatian berbagai kalangan. (fir)