Gejolak pasar keuangan global telah mendorong larinya dana asing dari pasar modal Indonesia. Per 25 Oktober tercatat ada Rp 5,19 Triliun capital outflow di pasar saham domestik dalam satu bulan terakhir.
Presiden Direktur Star Asset Management, Reita Farianti melihat adanya potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed di penghujung tahun ini sebagai upaya bank sentral menekan inflasi. Kondisi ini memberi dampak pada tertekannya nilai tukar termasuk Rupiah serta mempengaruhi arah kebijakan BI.
Managing Director PT Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim memandang pelemahan nilai tukar tidak lepas dari sentimen eksternal terkait proyeksi kenakan suku bunga acuan The Fed. Meski demikian kondisi penguatan Dolar AS tidak hanya berdampak ke RUpiah namun ke banyak mata uang lainnya.
Jika The Fed kembali mengerek suku bunga, maka BI berpotensi ikut menyesuaikan BI7DRR guna memastikan Rupiah tidak anjlok ke atas Rp 16.000/USD. (FIR)
