Peta koalisi secara mengejutkan mengalami perubahan pada Jumat (01/09), ketika Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memutuskan untuk mengusung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai pendamping Anies Baswedan dalam pemilihan presiden mendatang.
Partai Demokrat memilih hengkang dari koalisi. Partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian merapat ke kubu Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju.
Sebelumnya, PKB bersekutu dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Indonesia Maju (sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), bersama dengan Partai Golkar dan PAN.
Merapatnya PAN dan Partai Golkar ke koalisi pengusung Prabowo sekaligus menandai bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sebelumnya, KIB terdiri dari Golkar, PAN dan PPP.
Pada Minggu (03/09), Partai Bulan Bintang (PBB) mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo, bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Adapun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan merapat ke PDI-Perjuangan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024.
Terbaru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini diketuai oleh putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, mendeklarasikan dukungannya kepada kakaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto.