Malang (Gaungmedia.com) – Dalam upaya memperkuat peran ekonomi rakyat dan mendorong kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro, Anggota DPD RI Dapil Jawa Timur, Ibu Kondang Kusumaning Ayu, menggelar kegiatan serap aspirasi bertema “Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan” di Jl. Salatiga 4, Kota Malang pada tanggal 21 April 2025.
Acara ini dihadiri oleh seratus lebih pelaku UMKM, tokoh masyarakat, serta akademisi. Kegiatan yang berlangsung hangat dan interaktif ini menghadirkan Dr. Agus Dwi Sasono, SE. M.Si., Ak. seorang pakar ekonomi kerakyatan, sebagai narasumber utama.
Dalam sambutannya, Ibu Kondang menegaskan pentingnya mendengarkan secara langsung suara masyarakat pelaku ekonomi, khususnya UMKM, sebagai bagian dari tanggung jawabnya di Komite I DPD RI yang turut membidangi otonomi daerah dan urusan masyarakat.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Dalam situasi apapun, mereka tetap bertahan dan bahkan menjadi penggerak ekonomi lokal. Kita di DPD RI berkomitmen memperjuangkan kebijakan yang adil dan berpihak pada mereka,” ujar Ibu Kondang.
Dr. Agus Dwi Sasono dalam pemaparannya menyoroti tantangan utama yang dihadapi pelaku UMKM saat ini, mulai dari akses permodalan, regulasi yang belum sepenuhnya adaptif, hingga keterbatasan digitalisasi serta perilaku pelaku UMKM sendiri.
“Ekonomi kerakyatan yang berkeadilan bukan hanya slogan, tapi harus menjadi kerangka nyata dalam kebijakan. Negara harus hadir melalui regulasi yang berpihak dan keberpihakan anggaran yang konkret,” papar Dr. Agus.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk menyampaikan langsung aspirasi dan harapannya. Salah satu peserta, Awig Kusumawati, pelaku usaha hasil pertanian dari Lowokwaru, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini.
“Kami merasa didengar. Biasanya kami hanya bisa mengeluh di antara sesama pedagang, tapi kali ini bisa langsung bicara ke wakil rakyat. Harapan kami, tidak hanya sosialisasi tetapi juga ada pendampingan nyata yang berkelanjutan, bukan cuma pelatihan satu-dua kali,” ujar Awig.
Senada dengan itu, Ibu Eni Baron, pengusaha kuliner dari Blimbing, menambahkan:
“Masalah terbesar kami sekarang bukan cuma modal, tapi juga pemasaran. Kami butuh jaringan dan promosi. Pemasaran sering menjadi penghalang buat saya yang gaptek ini. Saya senang bisa menyampaikan ini langsung ke Ibu Kondang, apalagi jika ada program yang berkelanjutan buat saya.” Ujar Eni
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Ibu Kondang dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.
Hasil dari serap aspirasi ini akan menjadi masukan dalam pembahasan kebijakan di tingkat nasional, khususnya dalam mendorong arah pembangunan ekonomi yang bisa dirasakan oleh masyarakat dan tentunya berkeadilan. (Red)